© 2025. All rights reserved.

hero image
Sejarah Kecap Manis Di Indonesia, Kedelai Hitam Berusia Ratusan Tahun
Beranda / Artikel / Sejarah Kecap Manis Di Indonesia, Kedelai Hitam Berusia Ratusan Tahun

Sejarah Kecap Manis Di Indonesia, Kedelai Hitam Berusia Ratusan Tahun

Apr 2025, 11 —

Sejarah Kecap Manis di Indonesia

Kecap manis merupakan salah satu bumbu dapur yang sangat penting dalam masakan Indonesia, mencerminkan perpaduan budaya antara masyarakat Tionghoa dan Jawa. Berikut adalah penjelasan mendalam mengenai sejarah perkembangan kecap manis di Indonesia.

Asal Usul Kecap

Sejarah kecap

sumber: Freepik.com

Kecap bukanlah produk asli dari Nusantara. Sejarah mencatat bahwa kecap pertama kali ditemukan di Tiongkok sekitar 2500 hingga 3000 tahun yang lalu. Istilah “kecap” sendiri diduga berasal dari bahasa Amoy, yaitu koechiap atau ke-tsiap, yang dalam dialek Kanton modern disebut gwaijap. Secara umum, istilah ini berarti kuah ikan atau saus ikan. Dalam konteks ini, kata “ketchup” dalam bahasa Inggris juga diyakini berasal dari kata koechiap, mengacu pada saus terong kecil atau tomat.

Penyebaran ke Asia Tenggara

Pada abad ke-17, pedagang Tionghoa mulai membawa ke-tsiap ke Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Namun, saat itu bentuk awal kecap yang diperkenalkan adalah kecap asin (soy sauce). Masyarakat Jawa pada waktu itu kurang menyukai rasa asin dan lebih cenderung menyukai rasa manis. Untuk memenuhi selera lokal tersebut, para pedagang menambahkan gula kelapa ke dalam kecap asin sehingga terciptalah versi baru yang kita kenal sebagai kecap manis.

Perkembangan Kecap Manis di Jawa

Kecap manis mulai mendapatkan popularitas khususnya di pulau Jawa dengan tradisi kuliner yang kaya akan cita rasa manis. Menurut Sir Thomas Stamford Raffles dalam bukunya The History of Java, kedelai dan kecap sudah dikenal di Jawa sejak abad ke-18. Naskah klasik seperti Serat Centhini juga menyebutkan keberadaan tempe dan kedelai sebagai bahan pangan penting pada masa itu.

Diperkirakan bahwa pelaut serta pedagang asal Tiongkok memperkenalkan kedelai kepada petani lokal saat mereka mencari sirip hiu di perairan Indonesia. Pabrik pertama untuk memproduksi kecap didirikan pada tahun 1882 oleh Teng Hang Soey di Pasar Lama Tangerang dengan merek Teng Giok Seng, kemudian berganti nama menjadi Kecap Cap Istana.

Hingga kini pabrik tersebut masih beroperasi dan menjadi salah satu ikon sejarah kuliner Tangerang. Selain itu, sejak tahun 1948 muncul inovasi baru dalam industri kecap dengan diperkenalkannya Kecap Korma, yang menggunakan kedelai hitam Non-GMO sebagai bahan utama. Kecap ini dikenal karena cita rasanya yang lebih kaya dan kompleks dibandingkan dengan kecap biasa serta warna yang lebih gelapkan dan aroma khasnya.

Proses produksinya mengedepankan metode tradisional untuk menjaga kualitas serta keaslian rasa; hal ini menjadikannya pilihan favorit bagi banyak koki maupun pecinta kuliner di Indonesia. Dengan hadirnya Kecап Korma ini pula industri makanan semakin beragam dan menawarkan alternatif bumbu berkualitas tinggi bagi masyarakat luas.

Kecapan Manis: Simbol Budaya

Di Indonesia, proses pembuatan kecapan melibatkan fermentasi kedelai bersama larutan garam serta gula merah atau gula kelapa untuk memberikan cita rasa khasnya; beberapa produsen bahkan menambahkan rempah-rempah untuk meningkatkan aroma serta rasanya secara keseluruhan.

Berbeda dengan negara lain dimana produk serupa mungkin tidak sepopuler itu; produk ini sangat identik dengan budaya Jawa sehingga sering disebut sebagai “kecapan Jawa”. Meskipun beberapa daerah seperti Makassar dan Manado memiliki variasi mereka sendiri terhadap jenis bumbu (sering kali lebih dominan menggunakan kacang-kacangan), hampir setiap rumah tangga di seluruh penjuru Indonesia menjadikan kacapan manis sebagai bahan pokok masakan sehari-hari mereka.

Rasa gurih-manis dari kacang kedelai membuatnya cocok digunakan dalam berbagai hidangan seperti bakmi goreng (mie goreng), bakso (bola daging), sate hingga gado-gado; hal inilah menyebabkan konsumsi akan bumbu ini terus meningkat setiap tahunnya—dengan data menunjukkan konsumsi mencapai sekitar 0,95 kg per kapita pada tahun 2021 menurut Buletin Konsumsi Pangan Pusdatin Kementerian Pertanian Republik Indonesia.

Proses Pembuatan Kecap

Proses pembuatan kebanyakan jenis kacap dimulai dari pemilihan biji kedelai berkualitas tinggi kemudian direbus sebelum difermentasi bersama air garam selama beberapa minggu hingga menghasilkan cairan kental berwarna coklat gelapkan—yang merupakan hasil fermentasi alami tanpa tambahan pengawet kimiawi apapun agar tetap aman dikonsumsi oleh semua kalangan usia sekaligus mempertahankan nilai gizi optimal bagi kesehatan tubuh manusia secara keseluruhan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perjalanan panjang sejarah perkembangan kebudayaan melalui penggunaan berbagai macam jenis olahan berbahan dasar kacang-kacangan telah memberikan kontribusi signifikan terhadap kekayaan kuliner bangsa kita tercinta—Indonesia!

Baca Juga:

Penyimpanan Kecap Yang Benar 

Proses Pembuatan Kecap